![]() |
Source : pinterest.com |
Lihatlah,
Tentang busuknya dunia
Dan kepura-puraan yang lalu-lalang di jalan raya
Tentang topeng kebaikan,
topeng ketulusan,
topeng senyuman
untuk menutupi -apa saja-
Hingga berpura-pura menyatu dalam diri
Menjadi darah daging karena kebiasaan
Setiap hari, wajah dan ekspresi
Dipoles sedemikian tebal
Hingga tak terlihat wujud aslinya
Hanya retak-retak bedak hipokrit yang bisa ku pandang
Dari senyum kemunafikan yang mereka lontarkan
Kau bilang itu strategimu menang
Hingga garis pembatas antara jaya dan dusta hanya setipis rambutku saja
Aku bingung, duduk di trotoar jalan.
Inikah selembar kertas seputih salju?
Begitu congkak dicipta penuh kesucian,
Tetap murni suci dari noda.
Yang ditertawakan oleh botol tinta
Yang diledek sinis oleh pensil warna
Tetap murni suci selamanya
Murni, suci - dan kosong?
0 komentar:
Posting Komentar